Rabu, 28 September 2011

Calon Jamaah Haji Wajib Perhatikan Regulasi Barang Bawaan


Semakin banyak membawa barang yang tidak sesuai aturan, semakin berbelit proses yang dilalui untuk masuk kepesawat yang akan membawanya ke Tanah Suci.

SURABAYA — Dari tahun ke tahun, banyak jamaah haji yang uring-uringan saat akan berangkat ke Tanah Suci. Di bandara mereka menggerutu karena banyak barang bawaan mereka yang disita. Menjelang musim haji tahun ini yang pemberangkatannya dari embarkasi Surabaya dimulai Minggu nanti (2/10), kejadian serupa akan terulang jika calon jamaah haji (CJH) tidak mematuhi aturan soal barang bawaan.

Beberapa barang yang tidak diperbolehkan dibawa calon jamaah haji ke Tanah Suci adalah senjata tajam, senjata api, korek api, dan beberapa benda mudah meledak. Barang-barang itu sebenamya adalah barang yang terlarang untuk penumpang penerbangan umum. Namun, catatan dari tahun ke tahun menunjukkan, sangat banyak calon jamaah haji yang melanggar aturan tersebut sehingga banyak bawaan mereka yang disita. "Itu sesuai dengan prosedur standar operasi (PSO) penerbangan. Mutlak tidak boleh masuk pesawat,” kata Manajer Sekuriti PT Angkasa Pura I Juanda Pujiono

Selain barang·barang yang membahayakan, ada sejumlah barang yang tidak boleh dibawa dalam jumlah tertentu. Itu terkait dengan aturan cukai. Misalnya, rokok, cerutu, dan tembakau. Kadarisman, salah seorang petugas dari bea dan cukai, menegaskan, jika membawa barang berlebihan, calon jamaah haji bisa bermasalah nanti. Dia juga mengatakan, calon jamaah haji diperlakukan sama dengan penumpang reguler. Calon jamaah haji tidak bisa serta-merta diberi prioritas lantaran tujuan perjalanan berupa ibadah. "Tidak seperti itu. Tetap kami berlakukan sama karena ini menyangkut aturan yang sudah ditetapkan," papar dia.

Kedisiplinan calon jamaah haji dalam membawa barang yang akan dibawa ke Tanah Suci sangat penting bagi kelancaran calon jamaah haji bersangkutan ketika akan berangkat ke Tanah Suci. Semakin banyak dia membawa barang yang tidak sesuai aturan, akan semakin berbelit proses yang dia lalui untuk masuk kepesawat yang akan membawanya ke Tanah Suci. Selain itu, secara ekonomis, adanya barang—barang yang disita tentu merugikan. Sebab, meski secara aturan bisa diambil lagi, biasanya barang-barang yang disita tersebut dibiarkan tidak bertuan. Yang tidak kalah penting, ketika pengecekan keamanan seorang jamaah berbelit, jamaah lain ikut susah. Itu terjadi karena jamaah lain harus menunggu lebih lama ketika ada seorang jamaah yang tasnya harus diodol-odol karena berisi banyak barang terlarang.

Selain barang-barang yang lazim dilarang dalam penerbangan sipil, dari tahun ke tahun ada barang bawaan calon jamaah haji yang dimungkinkan untuk dilarang oleh satu maskapai panerbangan. Di antaranya, peralatan masak seperti penanak nasi elektronik dan kompor mini. "Barang seperti itu memang tidak mudah meledak. Namun, kadang maskapai melarangnya,". kata Pujiono. Hari ini rencananya PT AP I, maskapai Saudi Arabia Airlines pihak imigrasi, dan panitia penyelenggara haji mengadakan rapat koordinasi. Salah satu poin yang akan diputuskan adalah ketentuan barang bawaan calon jamaah haji "Keputusan memang baru besok (hari ini Red). Namun, barang-barang yang membahayakan seperti benda tajam dan korek api seyogyanya mulai disiapkan calon jamaah haji untuk tidak dibawa’ papar Pujiono

Calon jamaah haji dari Bangkalan akan menjadi rombongan pertarna yang berangkat dari embarkasi Surabaya Minggu nanti. Rombongan yang terdiri atas 445 jamaah itu dijadwalkan masuk ke Asrama Haji, Sukolilo pada 1 Oktober. Selanjutnya, mereka diberangkatkan keesokan harinya dari Bandara Internasional Juanda. Penyambutan dan pelayanan kloter pertama tersebut disiapkan sejak awal. Di antaranya, petugas yang siaga di Asrama Haji Sukolilo. Petugas itu merupakan gabungan dari panitia penyelenggara ibadah haji, petugas imigrasi, bea dan cukai, serta wakil dari PT AP I.

Kebutuhan calon jamaah haji selama berada di asrama juga sudah siap. Misalnya, katering yang disediakan untuk jamaah tersebut. Kepala Humas Kemenag Jatim Fatchul Arif menyatakan, persiapan pelaksanaan pemberangkatan calon jamaah haji sudah tuntas. Begitu calon jamaah haji masuk ke asrarna, mereka diberi pengarahan dari tim penyelenggara."Arahan itu terkait dengan aspek-aspek yang harus diperhatikan sebelum pemberangkatan," jelasnya. Selain itu, dilakukan pengawasan ulang mengenai kondisi kesehatan calon jamaah haji. Hal tersebut dilakukan karena Kemenag Jatim tidak ingin peristiwa tahun lalu terulang. Yakni, calon jamaah haji dari Nusa Tenggara Barat yang melahirkan di Tanah Suci. "Pada saat itu, pemeriksaan di daerah lolos. Agar tidak terjadi lagi, di asrama kami awasi kembali," ungkap dia. Kemudian, seperti tahun lalu, pemeriksaan bagasi dan imigrasi dilakukan di Asrarna Haji Sukolilo.

Arif berharap, calon jamaah haji memperhatikan barang bawaan yang tidak diperbolehkan panitia untuk dibawa. Yang paling utama senjata tajam, seperti pisau. "Jika kedapatan, barang disita," tegas Arif. Pemeriksaan di asrama itu dilakukan dengan pertimbangan efisiensi waktu. Harapannya, ketika sampai di Bandara Juanda, calon jamaah haji tinggal berangkat saja. Sebab, urusan imigrasi dan bagasi sudah dilakukan di asrama. calon jamaah haji dilepas dari Asrama Haji Sukolilo menuju Bandara Juanda pukul 10.00. Selanjutnya, mereka terbang dengan menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines.

Menurut jadwal, rombongan tiba di Jeddah sekitar pukul 16.25 waktu Indonesia. Mereka tiba kembali di tanah air pada 11 November mendatang. Terkait dengan cuaca di Jeddah, diinformasikan panas dengan suhu 37 derajat Celsius. Kelembapan udara mencapai 25 persen. Di Madinah lebih panas dengan suhu 39 derajat Celsius kelembapan 21 persen. "Informasi itu setidaknya bias menjadi gambaran calon jamaah haji untuk mempersiapkan diri," jelas Arif

Sumber:  Jawapos, Senin 26 September 2011, Metropolis Hal 29 & 39

Tidak ada komentar:

Posting Komentar